Dunia pendidikan adalah sangat fital fungsinya untuk merespon seluruh perkembangan jaman, baik perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi serta perkembanngan emosi. pencerahan demi pencerahan terkait dengan perkembangan pengetahuan, teknologi dan emosi selalu dipupukkan oleh para guru kepada peserta didik sebagai generasi bangsa yang pada waktunya kelak akan mengendalikan ataupun membangun sendi-sendi penghidupan di negeri ini. kegiatan pencerahan ini akan berjalan dengan sangat ideal disaat segala aspek yang mempengaruhinya terkendali dengan baik dan terlaksana dengan lancar. aspek-aspek yang berpengaruh dalam hal ini adalah :
1. kebijakan
2. sarana prasarana
3. pelaksana
SIAPAPUN KITA, ILMU LEBIH UTAMA SIAPAPUN KITA, ILMU YANG BERMANFAAT AKAN MENOLONG KITA DI HARI AKHIR,... HARI PEMBALASAN
Senin, 10 November 2008
Selasa, 19 Agustus 2008
Inspeksi dan Pengujian
Yang dimaksud teknik Inspeksi dalam hal ini adalah suatu cara atau metode melakukan pemeriksanaan kondisi teknis peralatan kerja agar alat kerja tersebut dapat dioperasikan secara efisien dan aman (tidak membahayakan).
Masalah inspeksi dalam pelaksanaannya akan menyangkut berbagai aspek, di mana aspek yang satu sama lain saling berkaitan. Aspek-aspek tersebut antara lain :
Tahap-tahap inspeksi :
Pekerjaan inspeksi harus dilakukan mulai dari tahap planing (desain) sampai saat operasi hingga pemeliharaannya.
Desain konstruksi harus diperiksa dengan cermat, untuk ini tim engineering akan melibatkan beberapa disiplin ilmu pengetahuan agar masing-masing bekerja sesuai dengan bidangnya. Dengan cara ini tentu saja akan mengurangi terjadinya kekurangsempurnaan konstruksi.
Pada proses pembuatan, inspektor harus memberikan pengarahan yang positif agar dihasilkan konstruksi yang memenuhi syarat teknis dan ekonomis. Selama konstruksi tersebut dioperasikan, inspektor melakukan pemeriksaan kondisi teknis dan kondisi operasi konstruksi serta menyusun data rekord untuk dipakai sebagai sumber informasi pada saat mendatang (berikutnya). Data record (history file) tersebut akan sangat membantu untuk penyusunan program maintenance selanjutnya.
Perencanaan Inspeksi :
Sebelum kegiatan inspeksi dilaksanakan, semua pihak yang bersangkutan sedini mungkin harus diberi tahu masalah rencana kerja inspeksi (time schedule) agar dapat mempersiapkan segala sarana untuk menunjang pelaksanaan inspeksi/pemeriksaan.
Di sini inspektor harus memberikan pengarahan tentang cara-cara pengesetan dan hambatan-hambatan yang mungkin timbul serta cara penanggulangannya. Bila terjadi hambatan/trouble penyimpangan dari dokumen tender, harus segera diadakan pertemuan antar owner, kontraktor dan inspektur agar semua pihak ada kesepakatan pendapat dalam mengatasi problem tersebut. Segala perubatan yang telah disepakati bersama harus disimpulkan dan ditandatangani bersama, lalu didokumentasikan dalam buku pelaksanaan proyek. Inpektor dalam melaksanakan tugasnya akan melakukan pekerjaannya dengan requirement/inspecgtion guidance yang tercantum gambar-gambar yang memberikan pengarahan bagi seorang inspektor tentang bagian-bagian mana saja yang harus diinspeksi dan dengan metode apa inspeksi harus dilakukan.
Hambatan yang mungkin timbul di lapangan biasanya masalah hubungan antara manusia-manusianya. Maka untuk kasus ini, inspektor harus membina kerja sama yang harmonis dan komunikatif dengan lingkungannya.
Inspection Recording :
Hasil-hasil inspeksi ini akan digunakan terutama bila ada trouble, maka data hasil inspeksi harus dibuat lengkap, jelas dan terperinci.
Data-data tersebut di atantaranya :
ALAT-ALAT INSPEKSI DAN TATA-DATA INSPEKSI
Non Distructive Test (NDT)
Metode Inspeksi :
Metode inspeksi dapat dilakukan dengan cara :
Tujuan dari inspeksi NDT adalah untuk mengetahui mutu bahan atau barang sesuai atau tidak sesuai dengan mutu yang disyaratkan dalam standar. Bahan atau barang yang memenuhi syarat-syarat standar adalah harus mulus. Kata mulus di sini berarti luas, yaitu mulus keadaan luarnya, mulus ukurannya, mulus bahannya, mulus segala sesuatunya sehingga dapat dikatakan memenuhi standar.
Metode NDT dibagi menjadi 2, yaitu :
Metode DT yaitu suatu cara pengujian hasil lasan dengan cara merusak lasan yang diuji. Tujuannya adalah untuk mengetahui kekuatan lasan terhadap suatu jenis pembebanan.
Pengujian merusak antara lain :
Masalah inspeksi dalam pelaksanaannya akan menyangkut berbagai aspek, di mana aspek yang satu sama lain saling berkaitan. Aspek-aspek tersebut antara lain :
- Alat (equipment) apa yang akan diinspeksi
- mengapa alat tersebut diinspeksi
- oleh siapa alat itu diinspeksi
- dengan alat apa alat itu diinspeksi
- bagaimana syarat-syarat hasil inspeksi harus dipenuhi (targetnya sampai dimana)
- fasilitas apa yang diperlukan dalam pelaksanaan inspeksi
- standar apa yang dipakai untuk pedoman pelaksanaan inspeksi
- bagaimana yang harus dilakukan inspeksi pada alat tesebut
- data teknis apa saja yang harus dihasilkan setelah pelaksanaan inspeksi
- dan lain-lain
Tahap-tahap inspeksi :
Pekerjaan inspeksi harus dilakukan mulai dari tahap planing (desain) sampai saat operasi hingga pemeliharaannya.
Desain konstruksi harus diperiksa dengan cermat, untuk ini tim engineering akan melibatkan beberapa disiplin ilmu pengetahuan agar masing-masing bekerja sesuai dengan bidangnya. Dengan cara ini tentu saja akan mengurangi terjadinya kekurangsempurnaan konstruksi.
Pada proses pembuatan, inspektor harus memberikan pengarahan yang positif agar dihasilkan konstruksi yang memenuhi syarat teknis dan ekonomis. Selama konstruksi tersebut dioperasikan, inspektor melakukan pemeriksaan kondisi teknis dan kondisi operasi konstruksi serta menyusun data rekord untuk dipakai sebagai sumber informasi pada saat mendatang (berikutnya). Data record (history file) tersebut akan sangat membantu untuk penyusunan program maintenance selanjutnya.
Perencanaan Inspeksi :
Sebelum kegiatan inspeksi dilaksanakan, semua pihak yang bersangkutan sedini mungkin harus diberi tahu masalah rencana kerja inspeksi (time schedule) agar dapat mempersiapkan segala sarana untuk menunjang pelaksanaan inspeksi/pemeriksaan.
Di sini inspektor harus memberikan pengarahan tentang cara-cara pengesetan dan hambatan-hambatan yang mungkin timbul serta cara penanggulangannya. Bila terjadi hambatan/trouble penyimpangan dari dokumen tender, harus segera diadakan pertemuan antar owner, kontraktor dan inspektur agar semua pihak ada kesepakatan pendapat dalam mengatasi problem tersebut. Segala perubatan yang telah disepakati bersama harus disimpulkan dan ditandatangani bersama, lalu didokumentasikan dalam buku pelaksanaan proyek. Inpektor dalam melaksanakan tugasnya akan melakukan pekerjaannya dengan requirement/inspecgtion guidance yang tercantum gambar-gambar yang memberikan pengarahan bagi seorang inspektor tentang bagian-bagian mana saja yang harus diinspeksi dan dengan metode apa inspeksi harus dilakukan.
Hambatan yang mungkin timbul di lapangan biasanya masalah hubungan antara manusia-manusianya. Maka untuk kasus ini, inspektor harus membina kerja sama yang harmonis dan komunikatif dengan lingkungannya.
Inspection Recording :
Hasil-hasil inspeksi ini akan digunakan terutama bila ada trouble, maka data hasil inspeksi harus dibuat lengkap, jelas dan terperinci.
Data-data tersebut di atantaranya :
- Tanggal pelaksanaan inspeksi
- Tenaga pelaksana inspeksi
- Alat yang dipakai dalam inspeksi
- Nama jenis alat yang diinspeksi
- Kode bagian/joint yang diinspeksi
- Rekomendasi inspeksi
- Standar yang dipakai sebagai pedoman pelaksanaan inspeksi
ALAT-ALAT INSPEKSI DAN TATA-DATA INSPEKSI
Non Distructive Test (NDT)
NO | Data yang dihasilkan | Alat inspeksi yang digunakan |
1 | Ketebalan material | - Ultrasonic Thickness meter |
- Eddy current | ||
- Micro Meter | ||
- Jangka sorong, mistar | ||
2 | Cacat bahan dan cacat deposit las | - Ultrasonic flaw detector |
- Radiografi inspection equipment | ||
- Dye penetrant | ||
- Magnetic particle | ||
- Eddy current | ||
3 | Letak cacat dan dimensi cacat | - Ultrasonic test |
- Radiografi test | ||
- Crack depth meter | ||
- Magnetic particle | ||
4 | Tebal coating | - Eddy current test |
5 | Komposisi bahan | - Alloy analyzer |
6 | Kekerasan material | - Hardness tester |
7 | Kekerasan permukaan bahan | - Surface recorder |
- Surface test | ||
8 | Kebocoran gas | - Leakage detector |
9 | Kebocoran uap | - Leakage detector |
- Cermin | ||
- Visual | ||
10 | Lokasi logam | - Ferro detector |
11 | Corrosion rate | - Corrosometer / electric resistance |
12 | Kondisi permukaan | - Roughness test |
- Borroscope |
Metode Inspeksi :
Metode inspeksi dapat dilakukan dengan cara :
- Non Distructive Test (NDT)
- Distructive Test (DT)
Tujuan dari inspeksi NDT adalah untuk mengetahui mutu bahan atau barang sesuai atau tidak sesuai dengan mutu yang disyaratkan dalam standar. Bahan atau barang yang memenuhi syarat-syarat standar adalah harus mulus. Kata mulus di sini berarti luas, yaitu mulus keadaan luarnya, mulus ukurannya, mulus bahannya, mulus segala sesuatunya sehingga dapat dikatakan memenuhi standar.
Metode NDT dibagi menjadi 2, yaitu :
- NDT non Radiasi
- NDT Radiasi
- Dye Penetrant test
- Magnetic Particle test
- Eddy Current test
- Ultrasonic test
- Radiography test
- Gamma test
- Rontgent test
Metode DT yaitu suatu cara pengujian hasil lasan dengan cara merusak lasan yang diuji. Tujuannya adalah untuk mengetahui kekuatan lasan terhadap suatu jenis pembebanan.
Pengujian merusak antara lain :
- Pengujian tarik
- Pengujian beban kejut (impact)
- Pengujian kekerasan
- Pengujian macro (structure test)
Senin, 11 Agustus 2008
CACAT-CACAT LAS
Cacat las/defect weld, adalah suatu keadaan yang mengakibatkan turunnya kualitas dari hasil lasan. Kualitas hasil lasan yang dimaksud adalah berupa turunnya kekuatan dibandingkan kekuatan bahan dasar base metal atau tidak baiknya performa/tampilan dari suatu hasil las.
atau dapat juga berupa terlalu tingginya kekuatan hasil lasan sehingga tidak sesuai dengan tuntutan kekuatan suatu konstruksi.
Terjadinya cacat las ini akan mengakibatkan banyak hal yang tidak diinginkan dan mengarah pada turunnya tingkat keselamatan kerja, baik keselamatan alat, pekerja/user/operator, lingkungan dan perusahaan/industri/instansi. Di samping itu juga secara ekonomi akan mengakibatkan melonjaknya biaya produksi dan pada gilirannya industri/perusahaan/instansi tersebut mengalami kerugian atau penurunan laba.
Semua cacat las umumnya disebabkan kurangnya pengetahuan dari welder/juru las terhadap teknik-teknik pengelasan termasuk pemilihan parameter las. Oleh karena itu dari mulai pengelasan sampai akhir pengelasan harus selalu diadakan pemeriksaan dengan cara-cara yang telah ditentukan, misalnya secara visual, dye penetrat /dye check, radiography, ultrasonic atau dengan cara-cara lain.
Cacat las pada umumnya dapat dikategorikan seperti :
atau dapat juga berupa terlalu tingginya kekuatan hasil lasan sehingga tidak sesuai dengan tuntutan kekuatan suatu konstruksi.
Terjadinya cacat las ini akan mengakibatkan banyak hal yang tidak diinginkan dan mengarah pada turunnya tingkat keselamatan kerja, baik keselamatan alat, pekerja/user/operator, lingkungan dan perusahaan/industri/instansi. Di samping itu juga secara ekonomi akan mengakibatkan melonjaknya biaya produksi dan pada gilirannya industri/perusahaan/instansi tersebut mengalami kerugian atau penurunan laba.
Semua cacat las umumnya disebabkan kurangnya pengetahuan dari welder/juru las terhadap teknik-teknik pengelasan termasuk pemilihan parameter las. Oleh karena itu dari mulai pengelasan sampai akhir pengelasan harus selalu diadakan pemeriksaan dengan cara-cara yang telah ditentukan, misalnya secara visual, dye penetrat /dye check, radiography, ultrasonic atau dengan cara-cara lain.
Cacat las pada umumnya dapat dikategorikan seperti :
- Rounded indication atau cacat bulat
- Linear indication atau cacat memanjang
- Rounded indication atau cacat bulat adalah merupakan cacat las yang diperbolehkan apabila dimensi / ukuran panjang kumpulan cacat masih berada pada cacat maksimum sesuai kriteria penerimaan yang dipakai, misal : liang-liang renik (porosity)
- Linear indication atau cacat memanjang adalah cacat yang tidak diperbolehkan sama sekali (retak, penembusan kurang, peleburan kurang)
Welding Faults and Defects
Selasa, 05 Agustus 2008
POSISI PENGELASAN
Welding Positions For Groove welds:-
or :
Welding Position | Test Position | ISO and EN |
Flat | 1G | PA |
Horizontal | 2G | PC |
Vertical Upwards Progression | 3G | PF |
Vertical Downwards Progression | 3G | PG |
Overhead | 4G | PE |
Pipe Fixed Horizontal | 5G | PF |
Pipe Fixed @ 45 degrees Upwards | 6G | HL045 |
Pipe Fixed @ 45 degrees Downwards | 6G | JL045 |
Welding Positions For Fillet welds:-
Welding Position | Test Position | ISO and EN |
Flat (Weld flat joint at 45 degrees) | 1F | PA |
Horizontal | 2F | PB |
Horizontal Rotated | 2FR | PB |
Vertical Upwards Progression | 3F | PF |
Vertical Downwards Progression | 3F | PG |
Overhead | 4F | PD |
Pipe Fixed Horizontal | 5F | PF |
Welding Positions QW431.1 and QW461.2
Basically there are three inclinations involved.
- Flat, which includes from 0 to 15 degrees inclination
- 15 - 80 degrees inclination
- Vertical, 80 - 90 degrees
or :
Sabtu, 03 Mei 2008
REFLEKSI SEORANG GURU
Guru adalah sosok manusia yang mempunyai kewajiban untuk membentuk karakter manusia-manusia baru yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dapat diterima oleh masyarakat luas. kewajiban yang dipikul oleh guru ini banyak yang menyadari dan memahaminya dan juga tidak sedikit sosok guru yang tidak tahu dan tidak mau tahu akan kewajibannya. inilah kenyataan yang ada pada diri guru. pada sisi guru yang mengetahui akan kewajibannya dan memahami akan tugas-tugasnya, juga akan muncul dua kejadian pada realita, yaitu mau melaksanakan dengan sepenuh hati dan tidak mau melaksanakan dengan sepenuh hati. sedangkan pada sisi lain yaitu yang tidak tahu kewajibannya sebagai seorang guru, akan muncul juga dua realita yang berseberangan, yaitu mereka tetap melakukan yang terbaik untuk kemajuan anak didiknya dan ada yang masa bodoh dengan apa yang diperoleh anak didiknya terlebih pada guru yang tidak mau tahu akan kewajibannya sebagai seorang guru.
inilai realita yang ada. maka tidaklah kita menjadi heran jika negara ini tetap seperti ini dan bahkan cenderung mengarah pada penurunan tingkat intelektual dan kemampuan generasi muda bangsa indonesia. walaupun dengan berbagai penekanan-penekanan yang dilakukan oleh pihak atasan dengan memberlakukan UN dengan standarisasinya, pengangkatan tim independent, pengaturan tempat duduk, soal dan tempat pengawas saat UN, standarisasi Uji Kompentensi atau Tugas Akhir/Project work, sertifikasi kompetensi yang saat ini diambil alih oleh BNSP melalui tangan kanannya yaitu LSP. terlebih lagi dengan membongkar-bongkar kurikulum untuk membuat kurikulum baru.... semua itu tidak ada pengaruh yang signifikan untuk meningkatkan kemampuan anak bangsa.
inilai realita yang ada. maka tidaklah kita menjadi heran jika negara ini tetap seperti ini dan bahkan cenderung mengarah pada penurunan tingkat intelektual dan kemampuan generasi muda bangsa indonesia. walaupun dengan berbagai penekanan-penekanan yang dilakukan oleh pihak atasan dengan memberlakukan UN dengan standarisasinya, pengangkatan tim independent, pengaturan tempat duduk, soal dan tempat pengawas saat UN, standarisasi Uji Kompentensi atau Tugas Akhir/Project work, sertifikasi kompetensi yang saat ini diambil alih oleh BNSP melalui tangan kanannya yaitu LSP. terlebih lagi dengan membongkar-bongkar kurikulum untuk membuat kurikulum baru.... semua itu tidak ada pengaruh yang signifikan untuk meningkatkan kemampuan anak bangsa.
Rabu, 23 April 2008
UN
Ujian Nasional telah berlalu. kini tinggal menunggu waktu, apakah "aku" lulus atau tidak?.... " aku " tak tahu. nasibku nasibku nasibku.... tinggal sedetik lagi. tiga tahun " aku " menuntut ilmu, semua tergantung pada sedetik waktu. yaitu... UN yang membisu.
Kamis, 21 Februari 2008
Hujan.... Kemarau....Bencana Alam.... Kebakaran....Kecelakaan.... adalah ....
Hujan...Panas...Bencana Alam...Kebakaran...Kecelakaan dan lain-lain yang mengakibatkan kesedihan, kepedihan dan kesengsaraan bagi umat manusia khususnya masyarakat indonesia adalah suatu bentuk peringatan dari Alloh kepada kita semua bahwasanya yang berlebihan itu tidak baik. Alloh adalah maha berkehendak dan maha mengetahui.
Hujan yang cukup adalah rezqi... Panas yang cukup adalah karunia...
Namuan... melihat kejadian semacam ini Alloh dengan kekuasaan dan kehendaknya menurunkan hujan yang berlebihan... memberikan panas yang tak ada hentinya... adalah upaya untuk mengingatkan kepada kita bahwasannya yang berlebihan itu tidak baik dan hanya akan mengakibatkan kerusakan dan kehancuran.
Sekarang coba kita berintruspeksi diri apakah kita melakukan kewajiban kita atas tugas-tugas kita dan menerima imbalan atas pekerjaan yang kita lakukan sudah sesuai dengan yang seharunya?
sudah cukupkah kita melakukan kewajiban yang diamanatkan kebapada kita?
sudah merasa cukupkah imbalan yang kita termia dari kewajiban yang telah kita lakukan?
jawabnya adalah "Tak semuanya kewajiban dilaksanakan... tetapi imbalan diminta penuh dan jika perlu minta tambahan"
lantas sampai kapan ini terjadi?
hanya Alloh yang mampu merubah semua ini dengan kekuasaannya dan kehendaknya.
Alloh Maha Besar lagi Maha Penyayang.
Hujan yang cukup adalah rezqi... Panas yang cukup adalah karunia...
Namuan... melihat kejadian semacam ini Alloh dengan kekuasaan dan kehendaknya menurunkan hujan yang berlebihan... memberikan panas yang tak ada hentinya... adalah upaya untuk mengingatkan kepada kita bahwasannya yang berlebihan itu tidak baik dan hanya akan mengakibatkan kerusakan dan kehancuran.
Sekarang coba kita berintruspeksi diri apakah kita melakukan kewajiban kita atas tugas-tugas kita dan menerima imbalan atas pekerjaan yang kita lakukan sudah sesuai dengan yang seharunya?
sudah cukupkah kita melakukan kewajiban yang diamanatkan kebapada kita?
sudah merasa cukupkah imbalan yang kita termia dari kewajiban yang telah kita lakukan?
jawabnya adalah "Tak semuanya kewajiban dilaksanakan... tetapi imbalan diminta penuh dan jika perlu minta tambahan"
lantas sampai kapan ini terjadi?
hanya Alloh yang mampu merubah semua ini dengan kekuasaannya dan kehendaknya.
Alloh Maha Besar lagi Maha Penyayang.
Langganan:
Postingan (Atom)